Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Untuk Asa-ku.

Gambar
"Manikmu yang selalu aku nanti, menyambutku malam ini. Ia terlampau indah hingga aku lupa aku siapa, dan, kau siapa. Kita memang dua yang tak akan pernah jadi satu, tapi aku yakin Tuhan tampakkan manik itu kepadaku untuk suatu alasan. Kamu selalu menjadi satu-satunya yang membuat aku i ngi n pu nya mimpi, Sa. Walau tidak per nah percaya aku pada diriku, tapi kamu adalah bukti ya ng  pali ng  nyata atas satu dari sekia n ba nyak mimpi ya ng aku pa njatka n.  Aku selalu ingin tau apapun tentangmu, Asa. Benar-benar apapun. Entah tentang berapa banyak kucing di rumahmu, apa nada alarm pagimu, dimana kamu menyimpan surat-surat dari keluargamu di Jepang, hingga tentang sebahagia apa alam semesta saat kamu lahir ke dunia. Satu-persatu hingga rahasia yang tersisa hanyalah bagaimana perasaanmu terhadap aku. Khusus masalah itu aku tidak ingin tahu. Kamu simpan rapat-rapat saja karena aku tidak siap dengan selamat tinggal. Kamu ada ketika aku jatuh, bangun, dan datar. Kamu sela...

a letter to Jay.

  disclaimer: a short au. " Jay, apa kabar? Udah berapa lama ya aku ga nyapa kamu kaya gini? Terakhir waktu kita naik kereta bareng, ceritanya traveling. Aku masih ingat banget topi yang kamu pake hari itu, warna hitam dengan logo brand kesukaanmu di tengahnya. Kamu juga pake kaos oasis yang kata kamu waktu itu paling nyaman untuk naik kereta siang hari. Sebenarnya aku masih gak paham maksud kamu, tapi kamu ngejelasinnya serius banget jadi aku manggut-manggut aja karena kamu lucu. Ga ada korelasinya tapi yaudahlah ya? Aku ingin ketemu kamu, Jay. Ingin main gunting batu kertas dengan kamu lagi kaya waktu itu. Aku cuma menang sekali, jadi aku hanya bisa menyentil kepalamu satu kali. Kesal sedikit, tapi karena kamu lucu jadi gapapa deh. Ingat ga, Jay, habis itu kita makan es krim? Kamu pesan rasa pisang dan aku cokelat mint. Saat aku tanya kenapa kamu selalu pesan dessert apapun dengan rasa pisang, jawabanmu karena pisang lambangnya bahagia. Jujur sekali lagi aku ga paham, tapi kamu ...

i wish

i'm a coward. loser. party pooper. and everything bad you could mention. i won't say i'm depressed but that's how it is. it's everywhere i blink and everywhere i breath. it's in my bed, they won't let me up sometimes. it's in the way i reject every offer i got. it's in the way i said that i'm scared to speak up my opinion. it's in the way i compliment my friends. it's in the way i barely posted anything on my instagram. it's in the way i don't clean my room. it's in the way i cut off communication with my highschool friends. it's in the way i laugh the loudest at class. it's everywhere. my friends would say that i'm such a sleepy head and a lazy ass after. "hey let's go out, it's not good staying in your room every single day! we'll look more like pigs." and of course i replied with a no. but they forced me to say yes. in d-day, i would disappear in my room, no lights on, no foods for the whol...