Sang Pencuri Warasku
Kaki ini melangkah, sungguh, kau lihat sendiri saja. Aku mampu berpindah, walau hanya selangkah. Mata ini tak lagi basah, sungguh, kau tatap sendiri saja. Aku mampu menyeka, walau yang tersisa hanya hampa. Lidah ini tak lagi kelu, sungguh, kau tanya sendiri saja. Aku mampu berucap, walau tentang kehilangan. Namun, logika ini hampir saja mati. Sebab daripada kamu; sang pencuri warasku.