Kira Bermuka Dua
Malam itu hitam, tapi putih untuk Kira dan pikirannya. Setiap detik adalah bahagia sekaligus luka yang ia tumpahkan lewat air mata. Kira punya setitik lubang di dalam dirinya yang selalu memancarkan duka entah dari mana. Kira seperti pelangi saat dunia mengelilinginya. Dirangkulnya satu persatu mata dan tawa hingga ia dapat melafalkannya kembali. Kira periang dan pintar. Ia menciptakan dunia penuh bunga dan senandung indah saat matahari tepat di atas kepala. Kira bermuka dua. Kira menyukai semua yang dituturkan padanya, dikecupnya kata-kata itu hingga bagian tajam mereka menghujam dirinya sendiri. Berdarah cukup. Kira suka membayangkan cerita-cerita tentang lara dan membiarkan setiap huruf masuk ke tubuhnya. Menggerogoti dari dada hingga kaki. Menyisakan kepala yang terus berputar searah jarum jam. Kira berhenti di ujung jalan. Memilih menerima apa yang telah menjadi bagian dirinya. Kira bermuka dua. Kira menunggu bintang jatuh di tubuhnya sembari tertawa dan bergumam, " Aku belu...