Semu
vas bunga, atap, sepeda, pintu. masih teringat mereka akan kamu yang dulu. "t u n g g u a k u.." katamu. hingga telah lewat kali ketiga bulan Desember kamu masih belum kembali. sebercanda itu kah aku bagi kamu? aku tak butuh dihargai, cukup perhatikan saja hatiku; yang telah retak. hatiku banyak fungsi, bukan cuma tempatmu menanamkan harapan tak pasti. jika kelak kamu teringat akan janji, jangan lupa kembali. datanglah sejenak. kamu tak perlu menetap, sungguh. sebab aku tahu dan mengerti jikalau kamu telah tinggal tetap di hati yang lain. hanya saja... tolong bantu aku, untuk tutupkan kembali pintu yang tadinya kau biarkan menganga.